Indonesia Menargetkan Transportasi Umum Menggunkaan Kendaraan Listrik
|Berita otomotif- Potensi kebutuhan akan transportasi umum di Indonesia tentunya sangat besar jika melihat wilayah perkotaan dan banyaknya jumlah penduduk yang menggunakan kendaraan trasportasi umum saat ini. Meskipun tidak akan tercapai dalam waktu dekat ini, namun pemerintah menargetkan tahun 2030.
Penetrasi kendaraan listrik ke depannya tidak hanya didorong untuk penggunaan pribadi saja, tapi juga angkutan umum. Saat ini, memang kendaraan bertenag listrik sangat didambakan oleh semua kalangan. Namun, karena harganya yang masih relatif mahal sehingga tak semua orang dapat memilikinya.
Dengan kekayaan nikel dan sumber daya alam Indonesia kemungkinan akan menjadi produser baterai listrik terbesar di dunia. Kementerian Perhubungan menargetkan elektrifikasi pada angkutan umum massal di Indonesia sebanyak 90 persen pada 2030.
Kendaraan Umum Listrik Tahun 2030
Direktur Sarana Perhubungan Darat Kemenhub M. Risal Wasal, mengatakan, demi mencapai target tersebut pihaknya telah menyiapkan peta jalan (roadmap) yang nantinya akan menjadi sebuah regulasi. Selanjutnya nanti juga akan ada beberapa regulasi yang memberikan dukungan terhadap pelaksanaan tersebut.
Untuk langkah mempercepat pencapaian target elektrifikasi transportasi umum, Kemenhub akan mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Hal ini merupakan suatau kemajuan dan akan membawa dampak baik terhadap kesehatan lingkungan.
Selain itu, Kemenhub juga akan mendorong Kementerian ESDM dan PT PLN dalam hal penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Untuk mencapai target tersebut pemerintah menggencar produksi mobil listrik.
Produksi massal mobil listrik yang dicetuskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan digadang-gadang menggantikan mobil berbahan bakar minyak di kota besar seperti Jakarta. Bahkan Dahlan menyebut jika semua mobil di Jakarta diganti mobil listrik maka Jakarta akan sangat bersih.
Mobil listrik ini bagusnya untuk kendaraan umum yang jarak tempuh terbatas dan rule terbatas. Misalnya angkutan cluster perumahan dan mikrolet. Paling perjalanannya 10 kilometer, dan satu trayek. Bisa diperhitungkan dibangun satu pengisian ulang baterai.
Meskipun rencana tersebut terdengar ambisius, namun tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia bisa mengarah pada mobil listrik. Apalagi saat ini, Pemerintah resmi melarang ekspor nikel bahan mentah ke semua negara, berarti nikel tersebut dapat diolah menjadi baterai setengah jadi atau siap digunakan untuk kendaraan listrik.