Ingat, Pasang Knalpot Sembarangan Malah Bisa Bocor

Berita Otomotif — Bongkar knalpot motor boleh dibilang mudah, tapi untuk memasangnya kembali tidak semudah seperti mencopotnya. Jika tidak paham triknya, suara yang keluar tidak bulat, tetapi bercampur desis. Asal sumber desisan itu disebabkan oleh pertemuan lubang exhaust dengan moncong pipa buang yang kurang rapat. Tidak cuma suara, tenaga pun bisa menurun dan bensin boros.

Menurut Kepala Bengkel Mekar Bintaro, Adih, untuk mendeteksi kebocoran, selain timbul suara mendesis, ada petunjuk lainnya yaitu seperti langsam mesin jadi tinggi yaitu dari 1.500 rpm biasanya menjadi 3.000 rpm.

“Cara lain yang bisa diketahui dengan bekap buritan knalpot, jika muncul suara desis dan ada asap dari leher knalpot, berarti bocor,” ujar Adih saat dihubungi, pada Jumat (07/08/2020).

Adih melanjutkan, umumnya saat orang memasang knalpot, setelah dibongkar yang dikecangkan terlebih dahulu baut yang ada pada braket. Baru kemudian yang di kepala silinder (head). Perlu dipahami, langkah tersebut keliru.

“Bisa terjadi kebocoran di lubang buang karena tidak rapat akibat yang dikecangkan belakang duluan. Bentuk lengkung knalpot yang menempel di head membuat bagian tersebut malah jadi tidak dapat dikencangkan terakhir,” ucapnya.

Langkah yang benar, pasang ujung knalpot di head dulu dan bautkan sementara tanpa perlu dikencangkan. Setelah itu, sangkutkan braket knalpot, sekadar menempel.

“Setelah lubang knalpot dan lubang buang disetel dengan benar, baru baut di kepala silinder dikecangkan,” tutur Adih.

Ia berpesan, ketika mengecangkan baut jangan terlalu keras karena baut bisa patah. Namun, sebelum pasang knalpot, periksa paking.

Kemungkinan, bagian itu sudah sobek atau tipis akibat tergencet. Kalau sudah begitu, knalpot akan susah dipasang. Oleh sebab itu, saat mengganti knalpot sebaiknya lakukan penggantian pada packing-nya juga.

“Harganya tidak mahal, hanya sekitar Rp 5 ribuan,” tutup Adih.

Like
Like Love Haha Wow Sad Angry