Inilah Tips Dan Cara Mengetahui Waktu Untuk Mengganti Busi Mobil
|Berita Otomotif- Mobil merupakan salah satu kendaraan otomotif yang memiliki suku cadang yang sangat kompleks. Busi merupakan salah satu suku cadang yang memiliki peran penting untuk mesin mobil. Busi merupakan komponen penunjang kerja mesin berbahan bakar bensin. Ketika performa menghasilkan bunga api menurun, berdampak pada dapur pacu yang menjadi loyo.
Selain itu, Busi tidak hanya menyebabkan performa mesin melemah, penggunaan busi yang sudah rusak dalam jangka panjang cukup merugikan pengguna karena konsumsi BBM lebih boros. Karena itu, penggantian busi perlu dilakukan sebelum kemampuannya menurun. Beberapa pabrikan sudah menentukan kapan waktu tepat mengganti busi berdasarkan jenisnya. Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia yang kini berganti menjadi PT Niterra Mobility Indonesia (NMI) menjelaskan, ada tiga jenis busi yang harus dipahami lebih dulu.
Adapun jenis-jenis busi tersebut adalah nikel, logam mulia tunggal, dan logam mulia ganda. Dari ketiganya, busi dengan logam mulia ganda atau laser iridium memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan nikel atau logam mulia tunggal, baik itu digunakan pada motor atau mobil. Diko menjelaskan busi yang menggunakan bahan nikel sebaiknya dilakukan setiap 20.000 Km sampai 40.000 Km.
Kapan Harus Ganti Busi?
Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya untuk selalu melakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kesiapan kendaraan, termasuk busi mobilk. Sedangkan, pengguna busi logam mulia tunggal, jangka waktunya dua kali dari nikel, dan tiga kali bila menggunakan tipe busi Iridium IX. Sementara itu, untuk yang mengaplikasi busi laser iridium, waktu pergantiannya jauh lebih panjang, yakni mencapai 100.000 Km untuk mobil.
Usia pemakaian busi juga dipengaruhi jenis kendaraan. Biasanya pada mobil memiliki usia pakai lebih lama dari roda dua. Selain itu, periode penggantian busi juga bisa dilakukan dengan cara lain,” kata Diko. Pengguna mobil bisa melakukan penggantian busi berdasarkan ketentuan yang tertera di buku panduan kepemilikan kendaraan yakni tiap menempuh jarak tertentu. Atau bisa juga melihat kondisi fisik busi secara langsung.
Adapun pertanyaan yang sering ditanyakan ialah kapan waktu yang tepat mengganti busi kendaraan. Jawabannya bisa berdasarkan jarak atau kilometer (km), waktu, atau juga kondisi fisik busi. Namun demikian, Diko Oktaviano selaku Aftermarket Technical Support NGK Busi Indonesia, mengatakan, paling mudah yaitu dengan patokan kilometer, karena jika melihat kondisi fisik cukup sulit harus bongkar busi.
Kemudian kriteria penggantian busi yakni berdasarkan Km dan fisik. Tapi kalau dari fisik artinya harus sering mengecek busi, dan sulit menentukan kondisinya, jadi paling gampang dari Km. Diko mengatakan, busi standar NGK bisa bertahan sampai 6.000 km, setelah itu harus ganti. Walaupun patokan itu juga tidak mutlak karena tergantung banyak hal seperti kondisi jalan dan intensitas pemakaian. Untuk itu kata Diko, bisa dicari rumus mudahnya kapan waktu yang tepat harus ganti busi. Caranya yaitu masa pakai busi sebesar 6.000 km dibagi dengan rata-rata jarak tempuh per hari.