Mitos atau Fakta, Bensin di Dalam Tangki Bisa Kadaluarsa?
|Imbas dari virus corona yang semakin hari semakin merebak di Indonesia, membuat pemerintah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah, atau Work From Home (WFH).
Hal ini tentunya akan membuat intensitas dalam menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil akan berkurang.
Pada akhirnya, kendaraan kesayangan hanya akan terparkir di garasi untuk waktu yang cukup lama.
Adanya anggapan tentang kendaraan yang terlalu lama tidak dipakai akan membuat bensin menjadi basi ataupun kadaluarsa.
Lantas, apakah hal ini fakta?
Bussines Unit Head SPBU Pertamina, MT Haryono, Paimin, mengatakan bensin yang didiamkan terlalu lama sebenarnya tidak akan mengalami kadaluarsa, namun kualitasnya akan menurun.
“Karakter Bahan Bakar Minyak (BBM) sendiri itu memiliki kandungan oktan, yang jika diendapkan teralalu lama akan membuat kadar oktan menurun,” ujar Paimin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (03/04/2020).
Akibatnya, mobil tak akan bisa menghasilkan tenaga seperti pada saat baru melakukan pengisian bahan bakar, walaupun masih bisa berjalan seperti biasanya.
“Biasanya perubahan ini terjadi jika mobil tidak dinyalakan dalam waktu 2 sampai 3 bulan, namun untuk berapa banyak kadar oktan yang berkurang harus dilakukan riset lebih lanjut,” ujar Paimin.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi meskipun mobil didiamkan dalam waktu yang lama, bensin tidak akan basi atau kadaluarsa.
“Memang mobil yang bertahun-tahun tidak dinyalakan saat buka tutup tanki bensin baunya akan berbeda, seperti bau tengik. Hal ini terjadi karena kondensasi penguapan dalam tangki yang dapat menyebabkan bensin bercampur dengan air kondensasi tersebut. Namun kendaraan tetap masih bisa berjalan,” ujar Didi.