Pemerintah Dorong Masyarakat Indonesia Menggunakan Motor Listrik
|Berita otomotif- Tahun 2022 ini merupakan ajang pamer berbagai pabrikan otomotif dengan produk bertenaga listrik terbarunya. Selain memamerkan produk untuk menarik perhatian masyarakat, tentunya berbagai pabrikan otomotif tersebut juga turut serta mendorong [rogram pemerintah untuk perlahan beralih pada penggunaan energi listrik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, subsidi untuk pembelian kendaraan listrik atau battery electric vehicle (BEV) baik mobil maupun motor mulai diterapkan 2023.
Sebagai bentuk dukungan peerintah Indonesia dalam memndorong kesadaran akan kesehatan lingkungan, subsidi ini juga sebagai upaya pemerintah dalam merangsang daya beli masyarakat Indonesia ke kendaraan elektrifikasi yang ramah lingkungan, seraya mencapai target RI menuju Zero Emission pada 2060 mendatang.
Subsidi Untuk Motor Listrik
Melalui Menko Marves, Luhut Pandjaitan menerangkan bahwa subsidi hanya akan diberikan mulai pembelian tahun mendatang. Kalau mau tukar motor ke listrik tahun depan, ya. Nanti dapat subsidi,” kata Luhut dalam forum perbankan.
Lebih jauh menurut Luhut, kini pemerintah sedang menyelesaikan skema untuk memberi subsidi sekitar Rp 6,5 juta per-pembelian sepeda motor listrik. Hal serupa pun juga tengah disiapkan agar mendorong penjualan mobil listrik. Namun, ia belum memberikan secara rinci bagaimana besaran subsidi untuk mobil listrik dan skema keduanya.
Akan tetapi, hal itu dapat memberikan angin segar bagi industri otomotif nasional. Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menyatakan bahwa subsidi ataupun insentif untuk pembelian dan konversi kendaraan listrik sudah selesai. Kini, draft tersebut sudah berada di Kementerian Keuangan untuk dikaji ulang sebelum diundangkan.
Untuk mencapai hal tersebut, Kementerian Marves terus-menerus mengupayakan realisasi kendaraan listrik ini. Satu, terkait insentif supaya kita jangan hanya menjadi market di kawasan ASEAN. Sebab di Thailand dan Vietnam, insentifnya bagus-bagus. Kedua, insentif ini penting untuk transisi kendaraan listrik dan konversi.
Bahkan angkanya sekarang sudah ketemu tapi belum bisa dimumkan karena harus melalui Kemenkeu. Kendati tidak bisa mengungkapkan lebih jauh kapan insentif dimaksud akan diundangkan, ia menyebut di dalamnya akan mencangkup seluruh jenis atau moda kendaraan listrik, baik mobil, motor, sampai transportasi umum.
Artinya ke depan, selain kepemilikan mobil dan motor listrik pribadi, seluruh angkutan umum yang beroperasi akan didorong untuk juga beralih ke moda yang lebih ramah lingkungan Indonesia sendiri, memiliki target setidaknya 1,2 juta adopsi sepeda listrik dan 35.000 unit mobil listrik pada tahun 2024. Untuk mencapai keyakinan itu, para asosiasi industri menyatakan butuh suatu insentif karena harga kendaraan listrik masih mahal.