Pewangi Kabin Bisa Rusak Interior Mobil, Mitos atau Fakta?
|Berita Otomotif — Setiap pemilik mobil tentunya menginginkan agar kondisi kabin tetap bersih dan harum. Selain rutin membersihkannya, ada cara lain untuk menjaga aroma di dalam ruang kemudi tetap wangi. Salah satunya dengan menempatkan pengharum ruangan khusus untuk kendaraan roda empat.
Hanya saja, tidak sedikit yang sembarangan memilih jenis pewangi mobil tanpa mempertimbangkan efek buruknya bagi interior di dalam kabin. Pasalnya, tidak semua jenis pengharum mobil memberikan efek yang bagus untuk komponen lainnya.
Business Development Rotary Bintaro Kelvin mengatakan, penggunaan pewangi mobil sangat tidak disarankan berbentuk gel. Hal ini bisa memberikan efek yang kurang baik terhadap komponen lainnya terutama perangkat pendingin udara atau AC.
“Beberapa tipe pengharum mobil yang berbentuk gel itu bisa membuat bagian evaporator bisa berlendir. ini karena aromanya akan disedot oleh AC dan hal tersebut akan membuat zat-zat kimia pada parfum akan mengendap,” ujarnya.
Kelvin menambahkan, parfum model seperti gel diawal-awal memang akan terasa segar wanginya, tetapi setelah hitungan minggu mulai asam. Tak hanya itu saja, lanjut Kelvin, pengharum gel terbuat dari bahan silikon terbukti mempercepat proses penguningan di dalam kabin mobil.
“Sehingga bisa memicu perubahan warna dalam kabin. Selain itu pengharum berbentuk gel juga dapat menimbulkan kerak di bagian tertentu dan bisa memicu bau yang tidak sedap di dalam kabin,” katanya.
Kelvin menyarankan, dibandingkan menggunakan parfum yang bisa menimbulkan efek buruk pada komponen lainnya lebih baik melakukan treatment fogging secara rutin.
“Melakukan fogging secara rutin bisa menghilangkan bau tidak sedap pada kabin mobil sekaligus membunuh bakteri dan kuman dengan aman tanpa ada efek samping atau risiko apapun pada mobil,” tutur Kelvin.
Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna. Menurutnya, selama ini tidak sedikit pemilik mobil yang menempatkan pewangi kabin di bagian kisi-kisi AC. Padahal, meletakkan pewangi di lokasi tersebut sangat tidak disarankan karena bisa tersedot dan masuk ke evaporator.
“Tidak disarankan meletakan pewangi di ventilasi AC, apalagi yang berbahan gel dan memiliki aroma buah yang asam. Bila terus menerus digunakan, itu lama-lama membuat bahan kimia di pewangi bisa terserap ke dalam evaporator AC,” kata Suparna.
Saat bahan kimia dari parfum terserap ke evaporator, Suparna menambahkan, dampaknya bisa menimbulkan kerak pada pipa yang berfungsi menyalurkan udara dingin ke kabin.
Bila sampai terjadi penumpukan, maka kesejukan kabin jelas akan berkurang. Parahnya lagi, bisa sampai menimbulkan kerusakan yang membuat evaporator harus dibongkar.
“Cari parfum yang biasa saja, seperti yang digantung di atas spion tengah atau bila mau aman yang sistem semprot seperti pengharum ruangan rumah. Penempatan pengharum di ventilasi AC juga bisa merusak kisi-kisinya karena harus menahan beban,” ujarnya.